Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Hukum Menyentuh Terjemah al-Qur`an - LTNJateng

Gambar
Hukum Menyentuh Terjemah al-Qur'an oleh H. Mahlail Syakur Sf.  Membaca al-Qur`an terjemahan saat ini sudah banyak dilakukan oleh siapa pun, khususnya orang-orang yang ingin mengetahui kandungan arti kata yang terlafalkan dalam al-Qur`an. Bagi orang yang tak memiliki pengetahuan bahasa Arab yang memadai, al-Qur`an terjemahan pun menjadi solusi paling mudah. Masalahnya adalah apakah al-Qur`an terjemahan statusnya sama dengan al-Qur`an tanpa terjemah, sehingga dalam memegang dan membawanya wajib dalam keadaan suci dari hadats? Atau hukumnya berbeda? Kaidah Umum Kaidah yang harus diketahui sebelum menjawab pertanyaan ini adalah bahwa al-Qur`an menjadi hilang kewajiban memegangnya dalam keadaan suci ketika di dalamnya lebih dominan penafsiran al-Qur`an dari pada teks asli al-Qur`an dalam segi hurufnya. Dalam artian, jika jumlah huruf al-Qur`an dikalkulasikan (menurut sebagian pendapat, jumlah huruf al-Qur`an sebanyak 162.671) masih tidak sebanding dengan jumlah hu

Qira`ah Riwayat Ahad dan Syadz-PPLWH

Gambar
Qira`ah Tiga dan Qira`ah Arba'ah  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ  والثاني الآحاد كالثَـــــــلاثة * تتْبـعُـــــــــــــــها قراءة الصحابة  Ikuti nadham -nya di NADHM ini  Keterangan:   Jenis riwayat qira`ah kedua adalah riwayat Aha d ( آحاد ). Riwayat Ahad adalah riwayat qira`ah yang diriwayatkan berdasarkan sanad yang valid ( sanad sha hih = سند صحيح ) tetapi tidak memiliki para perawi yang secara kwantitas seperti jumlah perawi riwayat mutawatir.  Selengkapnya dapat dibaca di uraian NGAJI ini. ============= Penerjemah: H. Mahlail Syakur Sf. (Dosen FAI Unwahas, Ketua LTN PWNU Jawa Tengah) 

Sanad Qira`ah - Kitab at-Tashrih al-Yasir

Gambar
Sanad Qira`ah العقد الثاني ما يرجع إلى السند وهي ستّة     ( الأول والثاني والثالث : المتواتر والآحاد والشاذّ ) -------*------- والسبعة القُرّاء ما قد نقلوا * فمتواترٌ وليس يُعمَل بغيره في الحُكم ما لم يجر * مَجرَى التفاسير وإلّا فادْرِ قولين إن عارَضَها المرفوعُ * قَدِّمه ذا القولُ هو المسموع Syeikh Mushannif menjelaskan (terjemah) sebagai berikut:  Bab kedua ini menjelaskan materi terkait sanad qir a `ah ( ما يرجع إلى السند ). Kajiannya meliputi tiga hal, yaitu tentang riwayat mutaw a tir, riwayat aha d, dan riwayat sy a dz. Adapun bait-bait (di) bagian ini menerangkan riwayat mutawatir. Uraian lengkapnya di SINI .  Penulis: H. Mahlail Syakur Sf. (Dosen FAI Universitas Wahid Hasyim, Ketua LTN PWNU Jawa Tengah)