Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

Membaca al-Qur`an dengan Bahasa Non Arab

Gambar
HUKUM MEMBACA AL-QUR`AN DENGAN BAHASA NON ARAB Ngaji Kitab at-Tashrih al-Yasir karya mBah K.H. M. Sya’roni Ahmadi al-Hafidh     (16) بغير لفظ العربيّ تُحرَم   * قراءة وأن به يُتَرجَم (17) كذاك بالمعنى وأن يُفسَّرا * بالرأي لا تأويـله فحَرّرا     ____________       Dua bait di atasberisi tiga pelajaran, yaitu: 1.   Tentang hukum Membaca al-Qur`ân dengan bahasa asing, non Arab (‘ ajam = عجم ، غير العربيّ ); 2. Tentang hukum membaca al-Qur`ân (hanya) dengan maknanya ( bi al-ma’na = بالمعنى ) sebagaimana periwayatan hadits dengan maknanya ( riw a yat bi al-ma’n a = رواية بالمعنى );  3.   Tentang Menafsirkan al-Qur`ân hanya dengan akal, rasio ( bi ra`y = بالرأي ).    Kecuali tiga pelajaran tersebut juga dikaji pula tentang perbedaan antara tafsir dan ta`wil.  Penjelasan selengkapnya dapat diikuti dalam NGAJI kitab ini. Ikuti bacaan nadhamnya melalui youtube yang dapat dilihat di BAIT ini ... ********* Ditulis dan disajikan oleh H. Mahlail Syakur Sf. (Dosen FAI

Kejelasan Lafadh-MS2F

  Klasifikasi Lafadz dari Segi Kejelasan: Dhahir, Nash, Muhkam, dan Mufassar   Suatu dalil ( nash ) dapat dikatakan jelas apabila dapat dipahami langsung dari nash itu tanpa bergantung kepada qar i nah (tanda) dari luar nash. Setiap Nash yang sudah jelas dilalahnya wajib dilaksanakan sesuai dengan dilalah -nya tidak boleh ditakwilkan sekalipun nash itu dapat ditakwilkan terkecuali memang ada petunjuk yang menunjukkan takwilnya. Klasifikasi Kejelasan Lafadh Para ahli ushul membagi nash yang dilalahnya jelas menjadi empat macam, yaitu; dhahir, nash, muhkam, dan mufassar.    1.       Lafadh Dhahir Dhahir ( ظاهر ) menurut bahasa adalah jelas. Contoh:   a.     ayat tentang riba: Q.S al-Baqarah: 275: ....   وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ   ...     b.     ayat tentang nikah: QS. An-Nisa’: 3:  ....   فَانْكِحُوْا مَا طَابَ لَكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ مَثْنٰى وَثُلٰثَ وَرُبٰعَ ۚ فَاِنْ خِفْتُمْ اَلَّا تَعْدِلُوْا فَوَاحِدَةً ا ...   Hukum lahi