Fiqh Puasa - NU
NIAT PUASA SATU BULAN PENUH
Oleh Zahro Wardi
Trenggalek, Ahad 05/05/2019
LBM PWNU Jawa Timur
Sebagai pengikut Madzhab Syafi'i, tidak ada salahnya jika sekali-kali kita berpindah madzhab ke salah satu madzhahib al-arba'ah. Hal ini biasa dilakukan oleh Ulama2 besar dan pengikutnya mulai zaman dahulu hingga sekarang.
Misal dalam hal niat puasa. Madzhab Syafi'i berpendapat niat Puasa Ramadlan haruslah dilakukan SETIAP hari dan wajib di malam hari (alokasi waktu niat mulai Magrib sampai menjelang subuh). Barang siapa lupa niat, maka hilanglah kesempatan berpuasa pada hari itu, alias tidak sah puasanya. Berbeda kalau puasa sunah, niat di siang haripun tidak masalah asal belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.
Oleh sebab itu, karena kejadian lupa niat ini sering terjadi, sangatlah perlu kita antisipasi dengan mengikuti madzhab Maliki. Menurut mereka niat puasa Ramadlan itu bisa diropel di awal bulan. Semisal niat dengan bahasa Arab:
نويت صوم شهر رمضان هذه هذه السنة فرضا لله تعالى
(Saya niat puasa Sebulan penuh ramadhan tahun ini, Fardlu karena Allah).Dengan begitu, bagi kita yang sudah niat seperti diatas tidak perlu lagi untuk niat puasa tiap hari.
Namun demikian, saran para ulama, bagi kita madzhab Syafi'i tetap diupayakan niat tiap hari. Nah, kalau suatu saat lupa niat, kita tinggal menyengaja mengikuti (taqlid) madzhab Maliki. Sebab diawal bulan kita sudah pernah niat Puasa ropel sebulan penuh.
Lalu, bagaimana kaitannya dengan fiqh puasanya madzhab Maliki? Bukankah kalau pindah madzhab lain, tidak boleh setengah-setengah dalam satu qadliyah (ibadah/muamalah) tertentu?
Benar ..... Memang harus satu Paket PUASA ala madzhab Maliki kita ikuti secara utuh. Mulai syarat, rukun, dan hal2 yang membatalkan puasa. Dalam hal ini Alhamdu lillah-nya antara madzhab Syafi'i dan Maliki sama.
Berbeda dengan madzhab Ahmad bin Hambal semisal, luka mengeluarkan darah saja membatalkan puasa. (Syakur/ms2f)
والله أعلم بالصواب
Referensi:
- Hasyiyah al-Bajuri 'ala Fath al-Qarib (حاشية الباجوري على فتح القريب), Bab Puasa.
- I'anah at-Thalibin Hasyiyah Fathul Mu'in (إعانة الطالبين حاشية فتح المعين).
Wallahul Muwaffiq.
Komentar
Posting Komentar