Do'a dalam Walimah Tasmiyah
Do'a Walimatut Tasmiyah
الدعاء لوليمة التسمية
Oleh Mahlail Syakur Sf.
Oleh Mahlail Syakur Sf.
Salah satu bentuk pendidikan yang dilakukan
oleh orangtua untuk anaknya adalah memberikan nama yang bagus baginya. Hal ini sesuai
dengan pesan sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqiy:
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: حَقُّ الْوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ وَيُحْسِنَ مِنْ مَرْضَعِهِ
وَيُحْسِنَ أَدَبَهُ (روواه
البيهقيّ - فِيهِ ضَعْفٌ)
Kecuali itu, orangtua berdo'a agar anaknya yang diberi nama yang bagus tersebut diberikan kesehatan dan keselamatan serta kelak menjadi anak yang shalih bagi agama dan bangsa. Adapun do’a yang lazim dan sebaiknya
dibaca sewaktu memberikan nama, yang menurut tradisi NU dilakukan melalui Deklarasi Nama (Walimah at-Tasmiyah = وليمة التسمية) adalah:
الَلَّهُمَّ
اِنَّا نَسْئَلُكَ السَّلاَمَةَ فِى الدُّنْيَا وَ الدِّيْنِ وَ الزِّيَادَةَ
وَالْبَرَكَةَ فِى الْعِلْمِ وَارْزُقِ الْمَرْزُوقِيْنَ.
اللهمَّ
إِنَّكَ قَدْ عَلَّمْتَ آدَمَ اْلآسْمَاءَ كُلَّهَا وَقَدْ أَمَرَنَا نَبِيُّكَ
مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِإِحْسَانِهَا فَهَا نَحْنُ نُسَمىِّ
هَذَا الْوَلَدَ بِاِسْمٍ يُنَاسِبُ هَذَا الْبَلَدَ (.......), اِلَهَنَا
اَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلاِسْلاَمِ, وعَلَى كَلِمَةِ اْلاِخْلاَصِ
وَعَلى دِيْنِ نِبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَعَلَى
مِلَّةِ اَبِيْنَا اِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ
الْمُشْرِكِيْنَ.
“Ya Allah! Kami mohon kepada-Mu keselamatan pada dunia dan agama
kami, tambahan dan keberkahan pada ilmu kami, dan anugerahkan rizki kepada
orang-orang yang layak memperoleh rizki. Ya Allah! Sesungguhnya Engkau telah
mengajarkan kepada Nabi Adam nama-nama segala sesuatu. Dan Nabi-Mu, Muhammad
saw memerintahkan kami supaya membaguskan nama. Sekarang kami menamai bayi
tersebut dengan nama yang cocok dengan penduduk kota ini (…..sebut namanya….).
Ya Allah Tuhan kami! Semoga kami lahir diatas dasar (fondasi)
fitrah Islam, kalimat ikhlas, agamanya Nabi Muhammad SAW (Islam), dan agamanya
bapak kami Nabi Ibrahim, dalam keadaan hanif (lurus) lagi muslim (selalu tunduk
kepada perintah Allah) dan tidak tergolong musyrik”.
Bisa diDan baik ditambahkan dengan do'a sebagai berikut:
ألَلَّهُمَّ اِنَّا
نَسْئَلُكَ لِسَانًا ذَاكِرًا, وَقَلْبًا شَاكِرًا وَبَدَنًا صَابِرًا وَزَوْجَةً
تُعِيْنُنَا فِى الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ, وَ نَعُوْذُ بِكَ يَا رَبَّنَا مِنْ
وَلَدٍ يَكُونُ عَلَيْنَا سَيِّدًا, وَ مِنَ امْرَأَةٍ
نُشَيِّبُنَا قَبْلَ وَقْتِ الْمَشِيْبِ, وَمِنْ مَالٍ يَكُونُ
عَذَابًا لَنَا وَوَبَالاً عَلَيْنَا, وَمِنْ جَارٍ اِنْ رَأَى مِنَّا حَسَنَةً
كَتَمَهَا وَ اِنْ رَاَى مِنَّا سَيِّئَةً أَفْشاَهَا, وَتَقَبَّلْ مِنَّا
عَقِيْقَتَنَا رَبَّنَا بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
“ Ya Allah! Kami memohon kepadamu lisan yang (senantiasa)
berdzikir, hati yang bersyukur, tubuh yang sabar, dan isteri yang dapat
membantu kami di dunia dan di akherat. Kami berlindung kepada-Mu dari anak yang
memperbudak kepada kami, istri yang menjadikan kami beruban sebelum masanya
beruban, harta yang mencelakakan dan merusak kami, dan dari tetangga yang
jahat, yang jika melihat kebaikan dari kami ia menyimpannya (tidak
menyebut-nyebutnya) dan jika melihat kejelekan kami, ia menyiarkannya. (Ya
Allah!) Terimalah aqiqah kami dengan perantaraan rahmat-Mu. Ya Arhama
ar-Rahimin.”
Komentar
Posting Komentar