Amalan Rebo Wekasan

Amalan dan Do'a Rebo Wekasan 

Bulan shafar merupakan bulan kedua di bulan hijriyah di mana pada bulan tersebut ada satu hari yang sudah menjadi tradisi baik untuk melasanakan amaliah rutinan tiap datang rabu wekasan, terutama masyarakat muslim di Jawa. Semoga dengan berbagi pengalaman ini menjadi ilmu yang bermanfa'at, baik bagi kita semua. 

Malam ini adalah tanggal 24 Shafar 1441 H. yang merupakan hari Rabu terakhir di bulan Shafar  atau lazim disebut dengan "Rebu Wekasan”. Pada hari tersebut umat Islam perlu melaksanakan beberapa amalan kebaikan seperti bersedekah, shalat sunnah, dan berdo'a untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT. sebagaimana keterangan bahwa Allah akan menurunkan 320.000 macam musibah setiap tahun dalam hari Rabu wekasan. Karenanya, para ulama selalu mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah dengan meminta keselamatan kepada-Nya. 

Dalam menjalankan amalan Rebo Wekasan, kita senantiasa mengikuti ajaran yang dibawakan oleh para 'ulama dan guru-guru kita. 
Di antara amalan yang lazim dilakukan adalah membaca do'a Rebo Wekasan, melaksanakan shalat sunnah, dan memperbanyak sedekah. Amalannya harus berdasarkan tuntunan agama. Semua amalan ini bertujuan untuk keperluan "tolak bala`". 

Pada setiap Rabu terakhir di bulan Shafar sebagian besar kaum muslimin Nusantara melakukan shalat sunnah memohon kepada Allah SWT. agar dijauhkan dari berbagai malapetaka. 

Amalan do'a Rebo Wekasan ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan, seperti melaksanakan shalat sunnah muthlaq dan ada juga yang membuat Rajah Rebo Wekasan merupakan salah satu metode berwasilah kepada Allah SWT. 



Rajah atau suwuk Rebo Wekasan ada yang berupa lain, yaitu: 



Menurut mBah K.H. Sya'roni, dalam berdo'a terdapat etika atau cara lain, yakni menulis kalimat berbahasa Arab yang berisi beberapa ayat al-Qur'an mengandung do'a dengan awalan kata "salamun", seperti ayat salamun qaulan min rabbir rahim, salamun ala nuuhin fil alamin, salamun ala ibrahim, salaamun ala musa waharuun, dan seterusnya sebagaimana tercantum dalam rajah di atas. "Kalimat itu ditulis di atas kertas dengan niat berdo'a meminta keselamatan dan kawelasan Allah. Lalu dicampur air dan dibacakan do'a Rebo​​​​​​​ Wekasan sehingga airnya disebut "Air Salamun". Amalan semacam ini diperbolehkan, imbuh mBah Kiai Sya'roni di hadapan ribuan jama'ah yang memenuhi Masjid al-Aqsha Menara Kudus.

Sumber: https://www.nu.or.id/post/read/56344/kiai-sya039roni-terangkan-amalan-rabu-wekasan

Untuk melaksanakan amalan di Rebo Wekasan dapat disimak satu persatau apa saja yang sudah biasa dilakukan oleh para ulama dan guru-guru kita. 

1. Shalat Sunnah
Shalat sunnah dalam Rebo Wekasan adalah shalat 4 rakaat dengan dua salam, pada masing-masing raka'at membaca surat al-Fatihah, surat al-Kautsar 17x, dan pada reka'at kedua setelah surah al-Fatihah membaca surah al-ikhlas 5x, al-Falaq dan an-nas 1x. 


Menurut mBah K. H. Sya'roni, dalil shalat ini adalah ayat al-Qur`an yang artinya "Wahai orang Islam mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat" (QS. al-Baqarah: 153). Mbah K.H. Sya'roni mengingatkan bahwa istilah "shalat Rebo​​​​​​​ Wekasan" itu tidak ada. Jadi kita semua bisa shalat sunnah seperti shalat hajat, tahajud, maupun lainnya.


Shalat ini dilaksanakan pada hari/ malam Rabu terakhir bulan Shafar yang bertujuan memohon kepada Allah agar diselamatkan dari malapetaka pada hari itu dan hari-hari selanjutnya sampai setahun yang akan datang. 

Dalilnya dari hadits adalah hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidatuna Fathimah ra. bahwa Nabi saw. bersabda: 

مَنْ صَلىَّ لَيْلَةَ اْلأَرْبِعَاءِ رَكْعَتَيْنِ يَقْرَاءُ فِى اْلأُوْلَى فَاتِحَةَ اْلكِتَابِ وَقُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ اْلفَلَقْ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَفِى الثَّانِيَّةِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ ثُمَّ إِذَا سَلَمَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ عَشْرَمَرَّاتٍ ثُمَّ يُصَليِّ عَلَى مُحَمَّدٍ عَشْرَمَرَّاتٍ نَزَلَ مِنْ كُلِّ سَمَاءٍ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ يَكْتُبُوْنَ ثَوَابَهُ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ

Artinya: Barangsiapa yang berkenan mengerjakan shalat 2 rakaat di malam Rabu, pada rakaaat pertama membaca surat al-Fatihah dan al-Falaq 10 kali dan pada rakaat kedua membaca al-Fatihah dan an-Nas 10 kali, kemudian setelah salam membaca istighfar 10 kali dan shalawat 10 kali maka 70 malaikat turun dari langit yang bertugas mencatatkan pahalanya sampai hari kiamat. 

Shalat ini dilaksanaan setelah shalat ‘Isya` dan sebelum shalat witir. Niat shalatnya adalah shalat sunnah muthlaq, atau bisa dengan niat khusus berikut ini:

أُصَلِّى سُنَّةً لِيَوْمِ اْلأَ خِرِ مِنْ شَهْرِ الصَّفَرِ لِدَفْعِ اْلبَلاَء ِرَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى ْ
 Artinya: Aku niat shalat sunnah hari terakhir bulan Shafar sebanyak dua rakaat agar dijauhkan dari malapetaka karena Allah Ta’ala. 



2. beristighfar, berdzikir, memperbanyak shalawat, dan lainnya. 
Setelah salam membaca-bacaan berikut ini masing-masing sebanyak 70 kali:

 سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لله ِوَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ باِللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ … إِياَّكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ


3. Membaca al-Qur'an seperti surat Yasin (ayat "Salamun ..." dibaca 313x) 

4. Memperbanyak shadaqah.

5. Berdo'a 
Kemudia berdo'a dengan menggunakan reedaksi Do'a Rebo Wekasan yang sudah terkenal, yaitu:  

بسم الله الرحمن الرحيم
وصلى الله على سيدنا ومولانا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين  
اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ اْلقَوِىِّ وَيَاشَدِيْدَ اْلمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّلْتَ بِعِزَّتِكَ جَمِيْعَ خَلْقِكَ إِكْفِنِىْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ
يَامُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
اَللَّهُمَّ بَسِّرْ اْلحَسَنَ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ إِكْفِنِىْ شَرَّ هَذَا اْليَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ
يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ اْلبَلِيَاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلَّابِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ
اَللَّهُمَّ إِعْصِمْنَا مِنْ جَهْدِ اْلبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ اْلقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ اْلأَعْدَاءِ وَمَوْتِ اْلفُجْأَةِ وَمِنْ شَرِّ السَّامِ وَالْبَرْسَامِ وَالْحُمَى وَاْلبَرَصِ وَاْلجُذَامِ وَاْلأَسْقَامِ وَمِنْ جَمِيْعِ اْلأَمْرَاضِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى َسِّيدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وبارَك وَسَلَّمَ

Kemudian menulis Ayat-Ayat berikut yang kemudian dimasukan ke dalam Air Bersih lalu dimunum: 
سلام علي نوح في الع المين. انا كذلك نجزي المحسنين. سلام علي ابراهيم كذلك نجزي المحسنين. سلام علي موسي وها رون انا كذلك نجزي المحسنين. سلام علي ال ياسين انا كذلك نجزي المحسنين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خال دين. سلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبي الدار. سلام هي حتي مطلع الفجر
atau ditulis dalam bentuk rajah atau suwuk sebagai berikut: 


atau sebagai berikut: 


Semua amalan rebo wekasan di atas harus didasari dengan niat tulus semata-mata karena Allah, karena segala sesuatu, baik yang menghadirkan atau menghilangkan sesuatu yang ada di alam muka bumi ini hanya Allah, termasuk ada atau tiadanya bala tersebut.
Demikian yang dapat saya sajikan, semoga bermanfa'at bagi kita semua. 
Mohon maaf bila ada kesalahan dan kekurangan.(MS2F)  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rebo Wekasan Perspektif Syekh AbdulHamid - Kang Syakur

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa-Tribun Jateng