Amalan dan Do'a Rebo Wekasan Bulan shafar merupakan bulan kedua di bulan hijriyah di mana pada bulan tersebut ada satu hari yang sudah menjadi tradisi baik untuk melasanakan amaliah rutinan tiap datang rabu wekasan, terutama masyarakat muslim di Jawa. Semoga dengan berbagi pengalaman ini menjadi ilmu yang bermanfa'at, baik bagi kita semua. Malam ini adalah tanggal 24 Shafar 1441 H. yang merupakan hari Rabu terakhir di bulan Shafar atau lazim disebut dengan "Rebu Wekasan”. Pada hari tersebut umat Islam perlu melaksanakan beberapa amalan kebaikan seperti bersedekah, shalat sunnah, dan berdo'a untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT. sebagaimana keterangan bahwa Allah akan menurunkan 320.000 macam musibah setiap tahun dalam hari Rabu wekasan. Karenanya, para ulama selalu mendekatkan diri ( taqarrub ) kepada Allah dengan meminta keselamatan kepada-Nya. Dalam menjalankan amalan Rebo Wekasan, kita senantiasa mengikuti ajaran yang dibawakan oleh para
REBO WEKASAN DAN AMALANNYA Perspektif Syekh Abdul Hamid ------------------------- Mahlail Syakur Sf. FAI Universitas Wahid Hasyim Semarang Keywords: Rebo Wekasan , Shafar, Hari Nahas, Do'a Bulan Shafar: Ada apa dengannya ? Bulan kedua dalam kalender Hijriyyah adalah bulan Shafar atau Sapar . Sebenarnya bulan ini sama dengan bulan-bulan lainnya, yakni bukan bulan bal a ` atau bulan yang penuh musibah, penuh kesialan, dan lain-lainnya. Sebagaimana bulan lainnya, bulan Shafar merupakan bulan dari bulan-bulan Allâh yang tidak memiliki kehendak dan berjalan sesuai dengan apa yang Allâh ciptakan untuknya. Masyarakat jahiliyah kuno, termasuk bangsa Arab, sering beranggapan bahwa bulan Shafar ( Sapar ) adalah bulan sial ( syahr as-s a `um = شهر الساؤم ). Anggapan sial ( Tas a `um = تساؤم ) ini telah terkenal pada umat jahiliah. Sisa-sisanya masih membekas di kalangan muslimin hingga saat ini. Fenomena sosio-religius di bulan shafar ini tidak lepas dari
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Puasa adalah terjemahan dari bahasa Arab shawm ( صَوم ) dan shiy a m ( صِيام ). Keduanya berarti menahan diri atau menjaga diri ( ims a k = إمساك ), yakni menahan diri dari makan, minum, perkataan yang kotor, dan perilaku yang jelek. Puasa di bulan Ramadlan merupakan salah satu ibadah formal ( ma h dlah ) sebagaimana shalat, zakat, dan haji. Oleh karena itu puasa memiliki seperangkat ketentuan yang harus diketahui, seperti syarat wajib dan syahnya, ketentuan pokok ( far a `idl as-shawm ), kesunnahannya, dan hal-hal yang dapat membatalkannya. Ada sembilan hal yang harus dihindari karena dapat membatalkan puasa. Simak selengkapnya di TADARUS Tribun Jateng edisi Kamis Legi, 15 April 2021
Komentar
Posting Komentar